Dinas Parekraf Kebupaten TTU Gelar Lomba Pencelupan Benang dengan Zat Warna Alam
Dinas Parekraf Kabupaten TTU, Provinsi NTT menggelar kegiatan Lomba Pencelupan Benang dengan Zat Warna Alam tingkat Kabupaten TTU, Kamis (24/10/2024). 
Dinas Parekraf Kebupaten TTU Gelar Lomba Pencelupan Benang dengan Zat Warna Alam
Dinas Parekraf Kabupaten TTU, Provinsi NTT menggelar kegiatan Lomba Pencelupan Benang dengan Zat Warna Alam tingkat Kabupaten TTU, Kamis (24/10/2024). 
admin
25 Oct 2024 07:55 WITA

Dinas Parekraf Kebupaten TTU Gelar Lomba Pencelupan Benang dengan Zat Warna Alam

Kefamenanu, NTTzoom.com - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kabupaten TTU, Provinsi NTT menggelar kegiatan Lomba Pencelupan Benang dengan Zat Warna Alam tingkat Kabupaten TTU, Kamis (24/10/2024). 

Bertempat di lapangan upacara depan Kantor Bupati TTU, kegiatan yang dilaksanakan hanya satu hari yang dimulai pukul 09.00 WITA itu dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati TTU, Drs. Eusabius Binsasi. 

Hadir dalam pembukaan kegiatan, yakni Plt. Bupati TTU, Drs. Eusabius Binsasi, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparekraf Provinsi NTT, Alfons Ara Kian, Sekda TTU, Fransiskus Bait Fay, S.Pt.,M.Si, Kepala Dinas Parekraf TTU, Robertus Nahas,S.Sos, dan Wakapolres TTU, Kompol Osman Hendaru, S.IP., MM. 

Hadir para peserta Lomba Pencelupan Benang dengan Zat Warna Alam, yakni, KWT Cendana Desa Manamas, IKM Mawar Desa Fatutasu, kelompok tenun Teun Tahun Desa Letmafo, kelompok tenun Hidup Baru Desa Tokbesi, kelompok Tenun Kreatif Desa Upfaon, kelompok Tenun Tna'o Babaun Desa Sunsea, kelompok Tenun Ike Suti Kelurahan Benpasi, kelompok Tenun Fetnai Matani Kelurahan Kefa Selatan, kelompok Tenun Feotmese Utusan Paroki Maubesi dan kelompok Tenun Feotnai Matani dari Desa Oenenu Utara. 

Setelah melewati proses penilaian yang dilakukan juri I, Kornelis Baikan, Juri II Angela Neonbeni dan Juri III Norma Nepa Fai, kelompok tenun Hidup Baru Desa Tokbesi keluar sebagai juara pertama, kelompok tenun Teun Tahun Desa Letmafo sebagai juara II, kelompok Tenun Tna'o Babaun Desa Sunsea juara III, kelompok Tenun Kreatif Desa Upfaon juara harapan I, diikuti kelompok Tenun Fetnai Matani Kelurahan Kefa Selatan sebagai juara harapan II dan kelompok Tenun Feotnai Matani dari Desa Oenenu Utara meraih juara harapan III. 

Plt Bupati TTU, Drs. Eusabius Binsasi saat diwawancarai media ini di ruang kerjanya memberikan apresiasi kepada Dinas Parekraf Kabupaten TTU yang telah menginisiasi kegiatan tersebut dan didukung langsung Dinas Parekraf Provinsi NTT. 

"Kegiatan ini sangat baik karena untuk meningkatkan ekonomi para penenun serta meningkatkan kualitas tenunan sehingga bisa laku di pasaran. Ini juga bagian dari meningkatkan kebudayaan melalui seni-seni yang diekspresikan dalam tenun ikat," ujarnya. 

Lebih lanjut Plt. Bupati TTU menjelaskan, lomba tersebut juga sebagai bagian dari promosi hasil tenunan hingga tingkat nasional hingga internasional. 

Terpisah, Kabid Pemasaran Pariwisata Disparekraf Provinsi NTT, Alfons Ara Kian mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Pemda TTU melalui Disparekraf TTU. "Dinas Pariwisata NTT turut mendukung anggaran sekitar 90 juta. Kalau bisa evan ini bisa jadi even tetap tahunan. Kami akan mendorong untuk kedepannya bisa masuk dalam karisma event Nusantara,' ungkapanya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Parekraf Kabupaten  TTU, Robertus Nahas,S.Sos, menjelaskan, tujuan festival budaya diselenggarakan untuk mempertahankan budaya serta tradisi yang ada di tengah gempitan perkembangan dunia modern.

"Ini kan kreativitas. Walaupun modifikasi juga kita tidak perlu menghilangkan keasliannya," tegas Robi Nahas. 

Mantan Asisten II Setda TTU ini menjelaskan, kreasi tenunan yang ditampilkan merupakan hak intelektual masyarakat adat suku pah meto berupa kain tenun yang perlu dijaga dan dilestarikan. Untuk itu, perlu mendapat perlindungan hukum.

"Ibu-ibu yang menenun bisa lebih kreatif dan inovatif demi mendapatkan kualitas tenunan lebih baik demi pengembangan ekonomi kreatif ke regional dan internasional," ungkapnya. 

"Awalnya kita selenggarakan sosialisasi kebudayaan kepada para pendidik yang membidangi kesenian agar bisa sampaikan kepada generasi penerus. Kemudian kita selenggarakan lomba pencelupan benang dan atraksi tenunan dan fashion show," ujarnya. (jun/nz)

Dapatkan sekarang

NTT Zoom, Ringan dan cepat
0 Disukai