Dokter Dikeroyok Rekannya, Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang Panggil Kapus Lelogama  
Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang, Yoel Midel Laitabun.
PP
11 Jun 2024 08:03 WITA

Dokter Dikeroyok Rekannya, Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang Panggil Kapus Lelogama  

Kupang, Nttzoom - Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang, Yoel Midel Laitabun segera memanggil Kepala Puskesmas (Kapus) Lelogama dan dua pelaku yang diduga mengeroyok seorang dokter di Puskesmas Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) hingga babak belur. 

Dokter Evred Roys Ndoen dikeroyok oleh dua rekan kerjanya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) itu diantaranya, Alfred Detan dan Febianus Pereira yang mabuk minuman keras jenis sopi. 

“Sebentar (red) pukul 12.00 Wita, saya panggil Kapus Lelogama dan kedua belah pihak, baik dari korban maupun pelaku untuk selesaikan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang,” ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang, Yoel Midel Laitabun kepada Nttzoom.com, Selasa (11/6/2024) pagi. 

Mantan Camat Semau itu menyebut, proses hukum tetap berjalan sesuai prosedur di kepolisian sambil menanti hasil visum dari dokter. Namun sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Yoel akan menyelesaikan secara kekeluargaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang. 

“Semoga hari ini (red) ada solusi bagi kedua belah pihak. Karena ini nyata masalah karena minuman keras. Soal nasib dari dua pelaku ini dan korban, nanti selesai mediasi saya sampaikan,” ungkap Yoel. 

Yoel juga sayangkan peristiwa yang dialami oleh dr. Evred. Menurutnya, di Kabupaten Kupang masih sangat kekurangan dokter.  

“Memang di Kabupaten Kupang ini dokternya masih kurang banyak. Seperti di Naikliu itu dokternya mengundurkan diri.” Bebernya  

Sebelumnya diberitakan Nttzoom.com pada Senin, 10 Juni 2024, kasus penganiayaan yang terjadi di Puskesmas Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi perhatian serius Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba. 

Pasalnya, seorang dokter bernama dr. Evred Roys Ndoen, babak belur diserang oleh dua rekan kerjanya, Alfred Detan dan Febianus Pereira yang mabuk minuman keras (miras) jenis sopi. 

Peristiwa yang terjadi pada tanggal 21 Mei 2024 malam, itu bukan sekadar tindakan kriminal tetapi juga sebuah pengkhianatan terhadap misi kemanusiaan di dunia medis. “Saya sudah telepon Kapolsek agar kasus penyeroyokan dokter itu menjadi atensi dan tolong percepat kasus tersebut karena itu merupakan tindak pidana,” Tegas Alexon Lumba, Senin(10/6) 

Alex mengaku, di Kabupaten Kupang masih kekurangan tenaga medis. Dan, di Kabupaten Kupang itu, kekurangan tenaga medis menjadi tantangan berat bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang.  

“Kabupaten Kupang masih sangat kekurangan dokter. Mumpung sudah ada dokter, maka harus bersyukur mereka mau untuk mengabdi,” Sebutnya  

Dia menjelaskan, penganiayaan itu terjadi di tengah perjuangan Pemkab untuk mendatangkan tenaga medis yang bersedia untuk mengabdi di wilayah terpencil seperti di Amfoang. “Saya tegaskan kepada Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan untuk menjaga sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali,” tegasnya 

Kekerasan tersebut, lanjut Alex, tidak hanya meninggalkan luka fisik pada dr. Everd, namun terdapat trauma yang dialaminya membuat dr. Everd enggan kembali bertugas di Puskesmas Lelogama.  

Alex juga meminta kepada Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang, Yoel Midel Laitabun untuk segera menarik kembali dr. Everd  dari lokasi kejadian demi keselamatan dirinya. 

Alex berjanji, para pelaku yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN), itu akan mendapatkan sanksi tegas. Namun, ia menyatakan perlu mempelajari kasus ini secara menyeluruh sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. 

“Kapusnya (Kepala Puskesmas) saya panggil untuk tanyakan, dia sudah ambil tindakan apa karena sampai dengan saat ini dia belum laporkan ke saya. Sebagai bawahan, maka setiap kejadian harus laporkan kepada saya,” bebernya. (dev/jem/nz*)

Dapatkan sekarang

NTT Zoom, Ringan dan cepat
0 Disukai