KUPANG, NTTZOOM-Gaharu News.com menggelar Talk Show bertajuk Pemuda Keren (Kreatif, Energik, Responsif, Edukatif dan Nasionalis) bertempat di Hotel Neo by Aston Kupang, Sabtu (28/8).
Dalam kegiatan yang digelar secara virtual itu, Gaharu News.com menghadirkan empat narasumber, yaitu Putri Tenun 2017, Putri Un Tanjung Malada, Owner Kupang Snack, Christine Fanggidae, Budayawan, Apner P. R. Midara Sanga dan Direktur PT.Trio Duta Pratama, Indra W. Erwin Gah, SE, M.SC.
Pemimpin Redaksi Gaharu News.com Seprianus Woka Ritan mengatakan, kegiatan itu diselenggarkan untuk memperingati HUT ke-76 Kemerdekaan RI. Themanya, Milenial Ba Omong Keren.
"Gaharu News.com menyelenggarakan dua kegiatan, yaitu lomba orasi dan talk show sebagai ajang untuk membangkitkan semangat nasionalisme pemuda NTT," jelas Seprianus Ritan.
Seprianus yang akrab disapa Aba Regen itu mengungkapkan, Gaharu News terus membuat kegiatan, namun pada intinya fokus soal kepemudaan di NTT.
"Mungkin ada anak muda bicara politik terus di depan publik itu yg kami harapkan," tambahnya.
Dalam talk show yang dipandu Moderator Beverly Rambu itu, Christine Fanggidae selaku pelaku usaha milenial atau owner Kupang Snack menjelaskan, keunggulan dari menjual snack adalah banyak sekali pembelinya, karena itu makanan.
"Menurut beta (saya) snack itu proses perputaran lebih cepat karena itu makanan. Jadi kalau orang beli, pasti beli lagi," ungkap Christine.
Putri Un Tanjung Malada menjelaskan untuk mengisi parawisata sebagai lokomotif pembangunan ekonomi di Nusa Tenggara Timur (NTT), menjelaskan untuk mengedukasi milenial agar cinta terhadap tenun.
Bukan hanya menggunakan kain tenun tetapi harus bisa menjadi penenun maka kita harus punya rasa cinta terhadap budaya dan juga kita harus cinta terhadap apa yang kita lakukan.
"Sebenarnya kita harus cinta terhadap budaya kita, bukan hanya formalitas semata yang kita buat, tetapi kita juga mampu memahami apa itu budaya NTT" ungkap Putri.
Ia menambahkan, sebelum memperkenalkan budaya NTT ke luar daerah kita benar-benar memaksimalkan dengan cara kita sendiri.
"Sebelum katong (kita) mengenalkan budaya katong (kita) sendiri kepada luar, maka katong (kita) maksimal dengan cara katong (kita) sendiri," jelasnya.
Menanggapi kegiatan talk show Milenial Ba Omong Keren, salah satu Anggota DPRD Provinsi NTT, Adrian Manafe menjelaskan, hal ini menjadi inspirasi dan kreatif bagi anak-anak muda di tengah pandemi Covid-19.
"Hari ini sukses dan menjadi inspirasi bagi anak muda menjadi orang-orang sukses untuk banyak orang," jelas Adrian dari Fraksi Partai Hanura itu.
Secara pribadi, Adrian Manafe mewakili anak-anak muda untuk meminta kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat agar memberikan pelatihan kepada anak-anak muda sehingga anak-anak muda tidak ketinggalan.
"Saya pribadi sebagai DPRD mewakili anak-anak muda meminta kepada Gubernur NTT untuk memberikan pelatihan sehingga kita tidak ketinggalan tetapi bapak gubernur masih fokus menangani pandemi Covid-19," bebernya.
Adrian jelaskan, pola perdagangan saat ini terus berubah. Dari yang offline atau langsung ke online. Dan itu tidak hanya berlaku untuk produk kemasan dari pabrik atau industri. Hasil bumi yang ada di NTT seperti kelapa.
"Salah satu hasil bumi yang ada di NTT itu kopra. Jadi kalau kita jual ke luar daerah bisa dengan cara online," pungkas Adrian.
Dalam talkshow tersebut, Indra Erwin Gah menjelaskan, sebagai penyedia jasa tenaga kerja outsourcing, perusahaannya masih tetap bertahan meski di tengah pandemi.
"Menurut saya, yang paling terdampak dari pandemi ini adalah pelaku usaha dengan pendapatan harian," kata Erwin Gah.
Dia katakan, di masa-masa sulit ini, kaum muda dituntut untuk kreatif dan harus bisa memanfaatkan peluang. "Semua lagi menunggu peluang. Ketika waktunya tiba, pasti mereka manfaatkan peluang itu," sambung Erwin yang juga Ketua DPD Laskar Muda Hanura (Lasmura) NTT itu.
* Gaji Karyawan Dibayar Utuh
Direktur PT Trio Duta Pratama Indra Erwin Gah yang diwawancara usai kegiatan tersebut menjelaskan, pendapatan atau gaji karyawan di perusahannya masih tetap mengikuti Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku di NTT.
"Pendapatan dari karyawan kami itu sebenarnya statis. Masih tetap mengikuti UMP dan UMR yang ada di NTT," jelas Erwin yang ditanya terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap perusahannya itu.
Erwin juga mengakui, salah satu dampak yang dirasakan perusahannya adalah tidak ada penambahan karyawan seperti biasanyan.
"Yang tadinya, setiap tahun ada penambahan jumlah karyawan, tetapi adanya pandemi Covid-19, maka kita tidak ada penambahan karyawan lagi," ungkapnya.
Untuk gaji karyawan di PT.Trio Duta Pratama, Erwin Gah bersyukur karena tidak ada pemotongan gaji di tengah pandemi.
"Untuk karyawan kami sendiri pun, sebenarnya statis dan gaji mereka dibayar sesuai UMP dan UMR yang ada di NTT," pungkas Erwini Gah.(tim/cd3/nz)
Dapatkan sekarang