Gubernur NTT Minta Gereja Berkolaborasi Bangun Jemaat 
Gubernur NTT Viktor Laiskodat pose bersama pengurus gereja Karmel Fatululi Kupang di ruang kerjanya, Rabu (1/9)
Carlens
01 Sep 2021 22:00 WITA

Gubernur NTT Minta Gereja Berkolaborasi Bangun Jemaat 

KUPANG, NTTZOOM-Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta pihak gereja berkolaborasi dengan pemerintah agar ekonomi masyarakat bisa bertumbuh.

Hal ini dikatakan gubernur saat audiens dengan Anggota Majelis Jemaat Karmel Fatululi Kupang di Ruang Kerjanya, Rabu (1/9).

Gubernur mengatakan, gereja tidak mungkin bekerja sendiri. Sebaliknya demikian. Oleh karenanya dibutuhkan kolaborasi yang hebat.

Menurutnya pernyataan ini bukan tanpa alasan. Contohnya dalam hal data.
"Saat ini data yang ada di pemerintah saja tidak valid berkaitan dengan jumlah masyarakat miskin, jumlah orang yang belum mengenyam pendidikan secara baik, dan lain sebagainya. Di sini gereja harus berperan dalam membantu memberikan data, karena pihak gereja hampir setiap Minggu berinteraksi dengan masyarakat, jadi pastilah bisa mengetahui dengan persis keberadaan umatnya," ungkap gubernur.

Masih menurut gubernur, jika datanya sudah disiapkan maka gereja juga harus mampu untuk intervensi melalui program-program yang baik. Bisa melalui pertanian, peternakan, perikanan bahkan pendidikan.

"Contohnya dalam hal pertanian. Gereja menyiapkan lahannya di mana, siapa saja yang terlibat dalam pekerjaan ini. Selanjutnya pemerintah akan masuk dengan bibit dan mesin pertanian untuk dapat mengolah lahan tersebut," lanjutnya.

Kerja-kerja hebat seperti itu juga harus memiliki target. Berapa banyak orang yang bisa hidup sejahtera. Tahun berapa mereka yang miskin bisa keluar dari garis kemiskinan. Inilah yang disebut kolaborasi hebat dari sebuah supertim yang akan meningkatkan ekonomi rakyat.

Saat ini menurut gubernur, pemerintah terus berusaha untuk mengubah pola pikir para petani di NTT, khususnya berkaitan dengan musim tanam.

"Sekian lama para petani kita hanya menanam 1 kali dalam setahun, sisanya menurut mereka untuk peternakan," ujar gubernur.

Pola kerja seperti inilah yang menurut orang nomor satu di NTT itu harus diubah. Dan, kebanyakan mereka mengeluh soal air.

"Kalau memang air menjadi alasan mereka untuk bertanam hanya satu kali, maka jagung menjadi salah satu solusi yang tepat, karena jagung tidak membutuhkan air yang banyak, apalagi saat ini permintaan akan jagung sangat tinggi," ungkap gubernur.

Di akhir pertemuan itu, gubernur minta pihak Gereja Karmel untuk menyiapkan seorang tenaga yang akan disekolahkan pemerintah dalam bidang pendidikan, khusus untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sehingga ketika selesai kuliah, dia bisa mentransfer pengetahuan yang telah didapat kepada anak-anak. Dan ilmu yang ditransfer itu bukan saja intelektual tapi juga berkaitan dengan karakter.

"Untuk sekolahnya, nanti pemerintah yang akan tanggung," ujar Gubernur Viktor.

Hal ini menurutnya sangat penting karena pendidikan dan ilmu pengetahuan merupakan kunci bagi seseorang bisa berhasil.

Sementara Ketua Majelis Jemaat Karmel Fatululi Kupang, Pdt. Yabes A. Runesi, S.Th mengatakan, kedatangan mereka untuk mengundang gubernur dalam acara Peresmian Gedung Gereja sekalian Launching Buku yang berkaitan dengan sejarah Gereja Karmel Fatululi Kupang yang akan diselenggarakan 31 Oktober 2021.

"Tanggal 31 Oktober itu sekalian dengan Pengucapan Syukur Hari Ulang Tahun Gereja Karmel ke 18 yang jatuh pada tanggal 26 Agustus silam," ujar Pendeta Yabes.

Turut hadir pada kesempatan ini, Pdt. Alu L.P. Riwukaho, S.Th dan juga beberapa tokoh Gereja Karmel Fatululi Kupang.(*/cd3/nz)

Dapatkan sekarang

NTT Zoom, Ringan dan cepat
0 Disukai