Kisah Legenda Andi Marang, Sosok Pemain Timnas Indonesia Dalam Catatan FIFA
Legenda Timnas Indonesia Ramang dalam lensa FIFA
Kisah Legenda Andi Marang, Sosok Pemain Timnas Indonesia Dalam Catatan FIFA
Legenda Timnas Indonesia Ramang dalam lensa FIFA
Kisah Legenda Andi Marang, Sosok Pemain Timnas Indonesia Dalam Catatan FIFA
Legenda Timnas Indonesia Ramang dalam lensa FIFA
Kisah Legenda Andi Marang, Sosok Pemain Timnas Indonesia Dalam Catatan FIFA
Legenda Timnas Indonesia Ramang dalam lensa FIFA
Kisah Legenda Andi Marang, Sosok Pemain Timnas Indonesia Dalam Catatan FIFA
Legenda Timnas Indonesia Ramang dalam lensa FIFA
admin
18 Sep 2024 07:37 WITA

Kisah Legenda Andi Marang, Sosok Pemain Timnas Indonesia Dalam Catatan FIFA

KUPANG, NTTzoom - Sosok legendaris yang pernah menggantikan Sunar Sulaiman, pemain senior di skuad Garuda ini, lahir di Sulawesi Selatan pada 24 April 1924 dan tutup usia pada 1987 di Makassar. 

Kisah tentang kehebatannya sebagai pemain sudah melegenda. Banyak ditulis dimana-mana. 

FIFA mengakuinya sebagai salah satu pemain terhebat di era tahun 1950an. Bahkan saat 25 tahun wafatnya pada tahun 2012 diperingati FIFA dengan tema "pemain yang menginspirasi". 

Andi Ramang (FIFA menulisnya Rusli Ramang) bermain sebanyak 397 kali sepanjang karirnya dan mencetak 316 gol, artinya 79,5% ...bukan pemain ecek-ecek tentu saja. 

Mencetak gol pada era itu bukan perkara mudah mengingat peraturan belum seketat sekarang sehingga pemain "leluasa" bermain kasar cederung kotor untuk menjegal lawan mencetak gol. Tetapi Ramang bisa mencetak gol dalam posisi dan dengan cara apapun yang dia mau. Dalam bermain sepak bola Ramang punya kecerdasan jauh diatas rata-rata. 

Lahir tanggal 24 April 1924 di Barru, Sulawesi Selatan dalam keluarga miskin. Pendidikan formalnya hanya setingkat SD. Membantu keluarga dengan bersepeda sejauh 50 km untuk berdagang ikan. Kemudian setelah menikah dia menjadi tukang becak. 

Pindah ke Makasar dengan membawa istri serta becaknya dan bertemu dengan Andi Matalatta. Memulai karirnya di Persis ( bukan Persis Solo) sebelum bergabung dengan Bond Makasar (sekarang PSM).
Meski sudah bergabung dengan tim besar tetapi Ramang masih mencari nafkahnya dengan mengayuh becak dan jadi kernet truk. 

Kemudian Ramang menjadi legenda. Wara-wiri di berbagai pertandingan nasional serta internasional. Menuai banyak pujian dan decak kagum selama lebih dari 20 tahun.  

Hingga akhirnya tahun 1961 dia dituduh menjadi otak pengaturan skor saat pertandingan Persebaya vs PSM. Dihukum larangan bermain seumur hidup. 

Hukumannya dicabut tahun 1962 tetapi kehebatannya mulai meredup.
Ramang pensiun tahun 1968 diusia 40 tahun. 

Sempat meniti karir sebagai pelatih di beberapa klub termasuk di PSM, tetapi pendidikannya yang hanya sampai SD membuatnya perlahan terpinggirkan karena tidak memiliki sertifikat kepelatihan. 

Wafat pada tanggal 26 September 1987 sepulang melatih PSM  hujan-hujanan akibat penyakit paru-paru yang sudah dideritanya selama 6 tahun dan tidak bisa berobat karena  kekurangan biaya. Ramang wafat dirumahnya yang dihuni bersama anak cucu berjumlah 19 orang. 

Pernyataan FIFA tentang Andi Ramang yang dikutip dari situs resmi FIFA. 

FIFA: "Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sudah ada sejak 1950-an, bernama Andi Ramang, berasal dari Indonesia yang pernah membuat kiper terbaik sepanjang masa (Lev) Yashin jatuh bangun menangkap bola," 

FIFA: "(Ramang) tingginya hanya 156 cm tapi bagi para pemain (lawan) yang berbadan jauh lebih tinggi, besar, dan kekar, Ramang adalah Si Kurcaci Pembunuh," 

FIFA: "Ialah pemain yang pernah mengejutkan dunia, dengan kelebihan tendangan yang keras, skill dan dribling luar biasa, serta heading mematikan itulah hal istimewa yang dimiliki oleh legenda besar sepakbola Tim Nasional Indonesia, Ramang," 

FIFA: "Kakinya (Ramang) sangat kuat, seakan sulit untuk di cederai, Yashin adalah saksi bagaimana pemain ini menunjukkan kemampuan luar biasa, kalau saja bukan karena ketangkasan dirinya (Lev Yashin) mungkin Uni Soviet sudah dipermalukan oleh Indonesia melalui Ramang," 

FIFA: "Saat memperkuat Timnas Indonesia, Andi Ramang yang identik dengan kaos nomor punggung 11 pernah mencetak 19 gol hanya dalam 5 pertandingan, itu terjadi pada 1953 ketika Indonesia tampil di suatu turnamen di Asia," 

FIFA: "Tidak hanya Uni Soviet dan Lev Yashin yang kewalahan menghadapi Indonesia dengan Ramang-nya, tapi Jerman Timur juga pernah merasakan ketangguhan Si Macan Asia (Indonesia) bahkan mereka (Jerman Timur) hampir saja kalah," 

FIFA: "Jika ia muncul di era sepakbola masa kini bukan tidak mungkin ia akan diperebutkan banyak klub-klub besar dan mungkin penghargaan Ballon d'Or akan ia dapatkan," 

FIFA: "Kami mengakuinya (Ramang) sebagai pesepakbola hebat yang pernah ada yang berasal dari Makassar, Indonesia. Mungkin suatu saat akan muncul Ramang yg lain. (fifa/fb/nz*)

Dapatkan sekarang

NTT Zoom, Ringan dan cepat
0 Disukai