KUPANG, NTTzoom.com - Rektor Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, P. Dr. Philipus Tule, SVD memimpin misa syukur menjelang wisuda Pascasarjana XLIV dan Sarjana LXXIII periode September 2025 di Aula Sta. Maria Immaculata, Rabu (17/9/2025).
Misa syukur itu menjadi yang terakhir bagi P. Dr. Philipus Tule, SVD sejak menjadi Rektor Unwira Kupang tahun 2017. Wisuda pada Sabtu 19 September 2025 juga akan menjadi yang terakhir baginya.
Dalam misa syukur itu, P Dr. Philipus Tule, SVD sebagai selebran utama didampingi itu didampingi P. Simon Bata, SVD, P. Hironimus Dae Soro, SVD, P. Ubaldus Djonda, SVD, P. Stefanus Lio, SVD, P. Yoseph Riang, SVD, Rm. Johanes Subani, Pr, Rm. Theodorus Silab, Pr dan P. Albert Indra, OCD.
Selain dihadiri calon wisudawan dan mahasiswa terlihat hadir jajaran rektorat, para dosen dan para pegawai.
Dalam pessn terakhirnya, Rektor Unwira Kupang P Dr. PelipusTule, SVD mengatakan, misa syukur sudah menjadi tradisi bagi Unwira Kupang sebagai ungkapan syukur atas perjuangan akademik para mahasiswa.
Pater Philip mengatakan, wisuda bukanlah akhir, melainkan pintu awal untuk pengabdian nyata di tengah masyarakat. Ia berharap, lulusan bisa menjadi garam dan terang bagi masyarakat.
"Semoga lulusan Unwira Kupang mampu menjadi garam dan terang dunia, membangun NTT dan Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan, para wisudawan merupakan duta-duta Unwira Kupang yang diutus untuk mengabdi dan melayani masyarakat. Menurutnya Unwira Kupang itu cemerlang, inovatif, inspiratif dan unggul menjadi dasar di masyarakat.
"Sebab alumni tidak hanya lulus dan mendapat ijazah tapi memiliki isi atau konten dari IPK itu sendiri," kata Pater Philip.
Pater Philip mengibaratkan, seperti 10 gadis, 5 diantaranya gadis bijaksana yang membawa lampu dan minyak, sedangkan 5 lainnya hanya membawa lampu tanpa minyak.
Kata Pater Philip, artinya, lulusan itu tidak hanya membawa ijazah tapi memiliki kompetensi yang dibutuhkan masyarakat, ada budaya belajar dan budaya menciptakan lapangan kerja.
“Lulusan Unwira itu harus kreatif dan inovatif sampai taraf menyediakan lapangan kerja. Jangan mengharapkan menjadi PNS saja,” pesannya.
Ketua Panitia Wisuda UnwiraKupang, Ardon Bidi, mengatakan, misa syukur sebagai bentuk ungkapan syukur sekaligus mempersiapkan para lulusan sebelum diwisuda secara resmi dan terjun ke masyarakat.
“Setiap tahun Unwira menggelar dua kali wisuda, yakni pada bulan Maret dan September. Untuk September ini ada 843 lulusan yang akan diwisuda,” jelas Ardon.
Ardon menambahkan, wisuda kali ini memiliki tema yang sama namun suasananya berbeda karena menjadi yang terakhir bagi Pater Philipus Tule, yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Rektor Unwira.
“Selain para calon wisudawan, kami panitia juga mengundang berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga sejumlah undangan penting lainnya,” ungkapnya. (jr/nz*)
Dapatkan sekarang