BETUN, NTTzoom.com – Sebanyak 45 siswa kelas XII dan guru pendamping dari Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santa Maria Fatima Betun mengikuti program Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berlangsung sejak bulan Juli hingga September 2025.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan literasi akademik siswa, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan menulis karya ilmiah secara sistematis sesuai kaidah akademik.

Program bertajuk “Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Siswa Kelas XII SMAK Santa Maria Fatima Betun” ini didanai penuh oleh Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA) 2025 di bawah naungan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Kemendikbudristek, melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).

Berbeda dengan pelatihan biasa, kegiatan ini dirancang dengan konsep praktik dan pendampingan secara berkelanjutan. Tahap awal dimulai dengan pretest untuk mengukur pemahaman awal siswa mengenai penulisan karya tulis ilmiah.

Selanjutnya, peserta menerima materi komprehensif tentang sistematika penulisan, perumusan masalah, teknik penelitian sederhana yang relevan dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini hingga penulisan artikel ilmiah.

Pada tahap akhir, peserta menjalani posttest untuk mengukur peningkatan pemahaman setelah mengikuti pelatihan.

Puncak kegiatan berupa workshop intensif pelatihan penulisan karya tulis ilmiah, di mana siswa secara aktif menulis karya ilmiah dengan pendampingan dosen dan mahasiswa STKIP Sinar Pancasila.

Dari total 45 karya yang dihasilkan, akan diseleksi 15 karya terbaik untuk dipublikasikan pada jurnal terakreditasi nasional dan seluruh tulisan hasil penelitian siswa kelas XII juga akan diterbitkan dalam bentuk Bookchapter ber-ISBN serta buku saku panduan penulisan yang dapat digunakan sebagai referensi belajar mandiri di sekolah maupun di rumah.

Ketua Tim PKM, Augusta De Jesus Magalhaes, M.Pd., menegaskan program ini merupakan salah satu langkah strategis untuk membangun budaya literasi dan kemampuan berpikir kritis di kalangan siswa SMAK Santa Maria Fatima Betun.

“Pelatihan ini bukan hanya melatih siswa menulis, tetapi juga melatih siswa mengemukakan pendapat, membentuk pola pikir kritis, kreatif secara sistematis. Harapan kami, siswa SMAK Santa Maria Fatima Betun dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang tidak hanya baik secara akademik, tetapi juga bermanfaat bagi mereka ketika melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi, dan bermamfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Kepala SMAK Santa Maria Fatima Betun, Marselus E. N. Lebok, S.Ag., memberikan respon yang sangat positif dalam menyambut inisiatif ini.

“Kami sangat berterimakasih sudah memilik sekolah kami sebagai tempat kegiatan pelatihan ini, karena melihat selama ini masih banyak siswa kami yang mengalami kesulitan dalam menghasilkan karya tulis ilmiah yang sistemastis," katanya.

Ia menambahkan, pelatihan dan pendampingan ini memberikan nuansa yang baru bagi siswa dalam memotivasi mereka dalam penulisan karya tulis ilmiah.

"Kami berharap Dengan adanya pelatihan ini, kemampuan literasi akademik siswa kami meningkat, dan mampu bersaing di tingkat nasional. Kami juga berharap kerjasama antara SMAK Santa Maria Fatima Betun dan STKIP Sinar Pancasila terus berlanjut melalui program-program pelatihan lainnya," tuturnya .

Keunikan program PKM ini terletak pada pendampingan berkelanjutan. Setelah pelatihan, siswa tidak dilepas begitu saja, melainkan mendapat bimbingan rutin hingga pada tahap publikasi. Tim pelaksana juga akan melakukan monitoring bersama guru pendamping untuk memastikan kualitas karya dari siswa SMAK Santa Maria Fatima Betun.

Dengan menggabungkan edukasi literasi, praktik riset, dan pendampingan intensif, program ini diharapkan menjadi model pengembangan keterampilan akademik bagi sekolah lain di Nusa Tenggara Timur.

Inisiatif ini bukan hanya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) bidang pendidikan berkualitas, tetapi juga menjadi investasi nyata dalam mencetak generasi muda yang literasi, kritis, dan siap bersaing menuju Indonesia Emas 2045. (jr/nz*)