KUPANG, NTTzoom.com - Pada tahun 1858, dunia menyaksikan kelahiran salah satu keajaiban teknik yang belum pernah ada sebelumnya - SS Great Eastern. Dirancang oleh Isambard Kingdom Brunel, seorang insinyur jenius dari Inggris, kapal ini adalah yang terbesar di dunia pada masanya.
Dengan panjang mencapai 211 meter dan dilengkapi lambung ganda yang revolusioner, kapal ini menjadi inspirasi besar bagi industri pembuatan kapal di masa depan.
SS Great Eastern mampu mengangkut hingga 4.000 penumpang dalam satu perjalanan tanpa perlu mengisi bahan bakar ulang.
Bayangkan, kapal ini dapat menempuh perjalanan panjang dari Inggris ke Australia, menjadikannya pelopor perjalanan laut jarak jauh yang efisien.
Tidak hanya itu, SS Great Eastern adalah simbol kemajuan teknologi karena dilengkapi dengan tiga sistem propulsi sekaligus: layar, roda dayung, dan baling-baling sekrup. Inovasi ini mengubah standar kapal laut di era tersebut.
Namun, kisah kapal ini bukan hanya tentang teknologi. SS Great Eastern juga menjadi inspirasi dalam dunia sastra. Jules Verne, penulis visioner asal Prancis, menulis novelnya yang berjudul "A Floating City" berdasarkan pengalamannya berlayar dengan kapal ini.
Dalam cerita tersebut, Verne menggambarkan suasana megah dan penuh inovasi dari kapal raksasa ini, yang menyerupai kota terapung di tengah lautan luas.
Meski megah, perjalanan SS Great Eastern tidak selalu mulus. Kapal ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kesulitan finansial hingga kecelakaan selama masa operasionalnya. Namun, pengaruhnya terhadap sejarah maritim tetap abadi.
Teknologi seperti lambung ganda yang pertama kali diperkenalkan oleh kapal ini kini menjadi standar keamanan dalam pembuatan kapal modern.
SS Great Eastern adalah bukti bahwa keberanian untuk bermimpi besar dan menerobos batas teknologi dapat meninggalkan warisan yang tak lekang oleh waktu. Sebagai kapal yang "mendahului zamannya," ia tetap menjadi simbol kemajuan, inspirasi, dan inovasi hingga hari ini. (jr/FB Peninggalan Sejarah/nz*)
Dapatkan sekarang