Konstelasi Pilgub NTT Berubah
Kantor Gubernur NTT
Carlens
06 May 2024 01:28 WITA

Konstelasi Pilgub NTT Berubah

* Utak-atik Elektabilitas, Kapasitas, Kapabilitas dan Isi Tas Kandidat Cagub-Cawagub NTT

JAGAT maya di Bumi Flobamorata dibuat hangat menuju panas. Ini ketika Julie Laiskodat, istri mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat itu secara mengejutkan, mendaftar sebagai calon gubernur di Partai Nasdem untuk Pilgub NTT 2024.

Perubahan ini juga membalikkan sikap Partai Nasdem yang baru beberapa jam sebelumnya menyatakan pasangan suami istri itu akan fokus bekerja sebagai wakil rakyat di Senayan. Sebenarnya sikap Nasdem dan kedua tokoh ini sebelumnya sudah diprediksi. Namun nama keduanya nyaris tidak disebut, bahkan tidak diinginkan ketika Caleg DPR RI terpilih dari Partai Nasdem, Ratu Wulla mundur dari Caleg dan otomatis digantikan Viktor Laiskodat yang meraih suara terbanyak kedua di bawah Ratu Wula.

Pernyataan Julie Laiskodat untuk bertarung di Pilgub NTT itu disampaikan saat pelantikan pengurus DPW Nasdem NTT, Minggu (5/5). Meski belum ada kepastian terkait kandidat wakil gubernur dan juga partai koalisi, namun Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem di Dapil NTT 1 itu dipastikan membangunkan sejumlah politisi yang menjadi lawan politik Nasdem dari tidurnya.

Terlepas dari elektabilitas Julie Laiskodat yang masih belum ditampilkan, sebagai politikus perempuan, Julie Laiskodat secara finansial cukup diperhitungkan. Selain itu, ada pula kandidat gubernur dan wakil gubernur Emelia Nomleni dari PDIP dan Jane Natalia Suryanto dari PSI.

Spekulasi politik yang terjadi beberapa hari belakangan ini terus memunculkan tanda tanya. Terutama mereka yang sudah terpilih sebagai anggota DPR RI maupun DPRD NTT. Politik memang penuh intrik, kejutan, bahkan seni menggoreng opini publik.

Sebut saja beberapa kandidat yang sudah mendaftarkan diri seperti Melkiades Laka Lena dari Partai Golkar, Yohannes Lema Anggota DPR RI dari PDIP, Emelia Nomleni Anggota DPRD NTT dari PDIP, Refafi Gah Anggota DPRD NTT dari Partai Hanura.

Dibanding DPRD Provinsi, perjuangan untuk meraih kursi DPR RI bukanlah hal mudah. Namun mari kita lihat beberapa kemungkinan yang bisa terjadi pada peta politik di NTT.

Jika Julie Laiskodat melaju ke Pilgub NTT peluanganya di Manggarai Raya cukup besar karena tokoh politik Manggarai Raya Christian Rotok bisa menggantikannya di Senayan. Dengan melihat perolehan kursi DPRD Partai Nasdem di NTT yang berada di urutan pertama, potensi persaingan Julie Laiskodat dengan kandidat lain patut diperhitungkan.

Kedua, jika Melki Laka Lena kekeuh berlaga di Pilgub NTT, posisinya akan digantikan Umbu Kabunang yang meraih suara terbanyak ketiga. Isu inipun akan membawa hawa positif di kalangan pemilih Sumba Raya. Karena Umbu Kabunang akan menghapus kekecewaan rakyat empat kabupaten itu pasca mundurnya Ratu Wulla. Belum lagi isu kandidat calon wakil dan juga partai koalisi yang akan mengusung Melki Laka Lena.

Ketiga, jika Yohannes Lema atau Ansi Lema menggeser Emelia Nomleni dan diusung PDIP di Pilgub NTT. Posisi Ansi Lema akan digantikan Stevano Rizky Adranacus di DPR RI. Politikus muda pendatang baru ini sangat potensial untuk duduk di gedung parlemen. Betapa tidak, Stevano merupakan putra politikus PDIP Herman Hery yang memiliki pengaruh besar di internal PDIP. Bukan tidak mungkin Herman Hery akan menjadi mesin penggerak utama Ansi Lema seperti yang terjadi saat Pilpres dan Pileg 2024. Apalagi posisi Ketua DPRD NTT dipegang PDIP meski perolehan total kursi DPRD di NTT di bawah Nasdem.

Yang berikut, jika Emelia Nomleni dipilih PDIP untuk kembali bersaing di Pilgub NTT, tentu saja kursi Ketua DPRD NTT akan berpindah ke kader lain. Selain itu kursi PDIP dari Dapil NTT 8 (TTS) juga tentu berpindah ke Caleg dengan suara terbanyak kedua. Sebagai mantan calon gubernur NTT, tentu masyarakat masih mengingat perjuangan Emelia Nomleni saat Pilgub NTT 2019. Ketika itu, Emi harus menggantikan posisi calon gubernurnya, Marianus Sae yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelang masa kampanye.

Salah satu tokoh yang juga memiliki potensi untuk bersaing di Pilgub NTT adalah Refafi Gah. Ketua Fraksi Hanura di DPRD NTT itu terpilih lagi menjadi Anggota DPRD NTT wewakili Dapil NTT 3 yang meliputi empat kabupaten di Pulau Sumba. Refafi saat ini menjadi satu-satu putra Tanah Marapu yang menyatakan diri maju sebagai calon gubernur.

Selain mereka yang disebutkan itu, beberapa tokoh juga telah mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur seperti akademisi Frans Aba dan profesional Roy Bulan. Ada pula mantan Kapolda NTT Johanis Asadoma, mantan petinggi BUMN Orias Petrus Moedak.

Para kandidat di atas memiliki peluang dan kans berbeda sesuai dengan kapasitas, kapabilitas, elektabilitas dan tentu isi tas tidak bisa disepelekan.(redaksi)

Dapatkan sekarang

NTT Zoom, Ringan dan cepat
0 Disukai