Carlens
14 Jan 2022 23:47 WITA

KPPI Gelar Konsolidasi Internal Hadapi Pemilu

KUPANG, NTTZOOM-Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Konsolidasi Internal untuk pembentukan kepengurusan DPD KPPI NTT. 

Dalam konsolidasi ini, para perempuan yang hadir, datang dari semua organisasi kemasyarakatan dan dari partai politik. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Neo Aston Kupang, Jumat (14/1). 

Ketua KPPI NTT, Ana Waha Kolin dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada semua kader partai yang bersedia dan meluangkan waktu hadir dalam acara konsolidasi tersebut.  

Dikatakan forum tersebut telah terbentuk di Jakarta pada Oktober 2004 lalu oleh perempuan-perempuan hebat yang ada di sejumlah partai politik, dengan tujuan memberikan pendidikan politik kepada kaum perempuan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan dan masyarakat. 

Disebutkan, perempuan yang berpolitik ketika berbicara lebih kepada kepentingan seluruh masyarakat, bukan untuk kepentingan probadi semata. 

Tujuan berpolitik adalah memperjuangkan hak-hak masyarakat yang diabaikan. Anggota DPRD NTT itu juga menyebut dalam menyuarakan kepentingan masyarakat melalui politik oleh perempuan lebih didengar ketimbang disuarakan. 

"Suara perempuan politik lebih didengarkan, dibandingkan suara aktivis. Suara aktivis belum tentu didengar namun ketika kita terlibat di dunia politik tentu didengar," sebutnya.  

Ia menjelaskan, kesempatan menjadi perempuan politik memberi peluang besar kepada perempuan untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat yang masih mengeluh di tengah kehidupan masyarakat. 

Dikatakan KPPI tidak melihat dari mana perempuan itu berasal namun dalam organisasi yang dipimpinnya itu harus mengisi semua struktur yang ada.  

"Wadah ini kita akan mengusulkan ke DPP agar bisa terbentuk dan ada kegiatan pendidikan politik bagi kaum perempuan saat ini," bebernya.  

Ditegaskan, konsolidasi internal tersebut bertujuan untuk membenah struktur mulai dari DPD hingga DPC untuk mengahadapi hajatan pemilu serentak 2024 mendatang.  

Disebutkan, yang menjadi pembeda dari seorang perempuan dan laki-laki ada 4 hal namun selebihnya semuanya sama. Namun di tingkat pengambilan keputusan dan politik perempuan lebih kepada hajat hidup banyak orang.  

Dikatakan kegagalan dan menemui persoalan dalam sebuah perjuangan itu merupakan hal yang biasa. Namun jika digeluti secara baik maka akan berhasil. Hal ini sama juga dengan dunia politik.  

Perempuan memiliki posisi tawar yang sangat luar biasa karena memiliki banyak kelebihan dan perasaan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.  

"Kami berharap perempuan-perempuan hebat yang ada di partai politik bisa bergabung agar saling memberikan pembelajaran sehingga perjuangan kita dari partai mana pun bisa terpilih menuju pilkada NTT," pintanya.  

Dikatakan semua perempuan bergerak tingkat partai masing-masing namun harus menjamin kuota 30 persen perempuan di tingkat DPRD. Semuanya hanya bisa terwujud melalui persatuan yang dibentuk melalui KPPI NTT.  

"Kita harus bersatu menyuarakan ini. Meski ada dalam partai politik yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama, yakni menyuarakan kepentingan dan hajat hidup orang banyak," ditutupnya. 

Dalam pertemuan tersebut diawali dengan membahas materi pertama yakni "Perempuan Berpolitik Siapa Takut?" yang dibawakan, Ketua KPPI NTT Ana Waha Kolin, Reni Marlina Un, Sekretaris KPPI dan Ida Lubalu, Wakil Bendahara.(jem/cd3/nz)

Dapatkan sekarang

NTT Zoom, Ringan dan cepat
0 Disukai
Lihat Juga