KUPANG, Nttzoom-Sebanyak 182 atlet yang disiapkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai tuan rumah untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI/2024 di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh. 

“Ini kita kirim berdasarkan hasil lolos di Pra-PON. Yang lolos dan dikirim ini, dari juara 1, 2 dan 3. Ada sebanyak 182 atlet itu,” jelas Ketua Umum (Ketum) KONI NTT, Josef Nae Soi di lantai II Kantor Gubernur NTT, Rabu (17/4).

Josef menyebut, dari 70 cabang olahraga (Cabor), NTT berpeluang masuk dalam kategori 10 besar. Josef beberkan, dalam Undang-undang (UU) nomor 11 tahun 2022, Cabor itu terdiri dari empat unsur, yaitu jasmani, rohani, sosial dan budaya.

Mudah-mudahan dari 70 cabang bela diri ini, dari peserta KONI NTT bisa masuk ke dalam 10 besar,“ kata Josef Nae Soi yang juga mantan Wakil Gubernur NTT itu.

Ia mengatakan, dalam Undang-undang nomor 11 tahun 2022, olahraga tersebut biasanya terdiri dari empat unsur, yakni jasmani, rohani, sosial dan budaya.

Dijelaskan, Pemprov NTT tentu mendukung penuh, dengan melihat spirit olahraga yang memang dihasilkan para atlet agar bisa menembus Pra-PON.

Pihaknya sudah sepakat bahwa setiap atlet ataupun cabang olahraga yang memang memenuhi kriteria untuk bisa mendapatkan medali akan menjadi prioritas untuk didukung di dalam partisipasi PON yang akan diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara.

"Tentunya keberhasilan dari 182 atlet yang akan nanti bertanding di 90 nomor pertandingan ini dan 24 cabang olahraga ini menjadi sebuah keberhasilan pembinaan olahraga khususnya di Provinsi NTT, kita sudah persiapkan untuk adik-adik kita bersama pemerintah daerah agar dikirim untuk menghadapi PON 2028,” sebutnya.

Dengan demikian, KONI NTB dan KONI NTT sangat antusias mempersiapkan penyelenggaraan PON 2028 dan berharap dapat memulai persiapan sedini mungkin.

Sementara Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Ayodhia Kalake menyebut, pemerintah provinsi (Pemprov) NTT siap mendukung penuh even yang digelar di Sumut dan Aceh pada PON XXI/2024 mendatang.

Sebagai tuan rumah PON 2028, Ayodhia mengakui adanya konsekuensi anggaran tetapi secara kualitas, para atlet telah menghasilkan spirit yang terbaik di Pra-PON sebelumnya.

“Ini memang salah satu capaian yang luar biasa. Memang adanya konsekuensi anggaran tetapi kami sudah sepakat agar setiap atlet ataupun Cabor harus mendapatkan anggaran yang menjadi prioritas,” ungkapnya.

Dia katakan, Pemprov NTT dan Pemprov NTB sudah saling berkoordinasi terkait dengan persiapan menghadapi PON XXII/2028. Diharapkan, hal ini menjadi salah satu prioritas utama Pemprov NTT menghadapi PON XXI/2024 di Sumut dan Aceh.(jem/cd3/nz)