KUPANG, NTTZOOM-Berbagai persiapan dilakukan DPD Partai Hati Nurani Rakyat (Hanira) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menyambut kedatangan Ketua Umum DPP Hanura, Dr. Oesman Sapta Odang (OSO) di Kota Kupang pada 10 Juni 2023.
Ketua Umum Partai Hanura dijadwalkan membuka Rapat Koordinasi (Rakor) bersama seluruh Bacaleg DPR-RI, provinsi dan DPRD kab/kota. Kedatangan OSO akan disambut ribuan kader, baik yang duduk di legislatif, eksekutif hingga pengurus Hanura tingkat ranting.
OSO akan mendarat tanggal 10 Juni mendatang, pukul 10.10 WITA dan didampingi pengurus DPP Partai Hanura, di antaranya; Sekjen DPP, Kodrat Shah, Kepala BPOKK, Wakil Ketua Umum dan sejumlah pengurus Partai Hanura pusat.
Ketua DPD Hanura NTT, Drs. Refafi Gah, SH.,M.Pd melalui Sekretaris DPD Hanura NTT, Elias Koa, S.I.P menjelaskan, ada empat agenda OSO di Kupang, yaitu pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda), peresmian gedung sekolah pendidikan politik Partai Hanura, pemakaian jaket Hanura kepada beberapa tokoh pemuda, tokoh politik dan tokoh masyarakat yang akan bergabung ke Partai Hanura serta pelepasan seluruh Bacaleg ke tengah-tengah masyarakat untuk berjuang bersama rakyat dalam memenangkan Partai Hanura dalam konstelasi politik di 2024 mendatang.
Elias jelaskan, dalam Rakerda nanti, OSO akan melepas atau mempersilakan setiap Bacaleg Pemilu 2024 dari Hanura untuk mensosialisasikan diri di tengah-tengah masyarakat untuk memenangkan pertarungan politik di tahun 2024 nanti.
Disebutkan, para kader, simpatisan Partai Hanura, bahkan masyarakat NTT siap menyambut kedatangan OSO di Kota Kupang. Menurut dia ada kerinduan dan penantian yang mendalam dengan kehadiran sosok OSO di NTT.
"Tidak hanya para kader, simpatisan Partai Hanura yang rindu, tetapi masyarakat NTT siap menyambut kehadiran OSO dan pastinya kesempatan yang berharga bagi kader, simpatisan, bahkan masyarakat NTT dengan kehadiran Ketum Partai Hanura, OSO,” katanya.
Dengan demikian, lanjut Elias, mesin politik Partai Hanura dipanaskan untuk memastikan semua kader partai harus satukan langkah dan seirama untuk membesarkan Partai Hanura di NTT. Ia mengingatkan, dari berbagai hasil survei telah menempatkan Hanura sebagai salah satu partai yang perlu diperhitungkan pada Pemilu 2024.
Sehingga para kader Hanura perlu membuktikan diri dengan kerja keras, kerja terukur, dan kerja maksimal agar posisi Hanura baik di level lokal (kabupaten/kota), level regional (provinsi) dan pusat dapat meningkat secara signifikan. "Hal ini penting. Karena langkah politik OSO ini dapat mengembalikan kejayaan Hanura di Senayan 2024,” sambung dia.
Provinsi NTT, menurut Elias, merupakan salah satu provinsi yang selalu menyumbangkan kursi bagi DPR sejak menjadi salah satu partai peserta pemilu hingga saat ini. "Tradisi perolehan kursi ini yang perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan pada Pemilu mendatang. Hal ini penting karena tantangan terkait ambang batas 4 persen harus direspon dengan kerja radikal dan bermunculan partai baru setidaknya dapat menimbulkan polarisasi pemilih di tingkat masyarakat,” jelasnya.
Terkait gedung sekolah pendidikan politik yang akan diresmikan OSO, Elias mengaku sekolah politik ini ke depannya diperuntukan bagi kader-kader yang akan maju Caleg dan maju kepala daerah agar wajib mengikuti Diklat. Begitu juga kader-kader partai dipersiapkan dengan segala skill untuk menjadi kader yang siap pakai di tengah-tengah masyarakat.
"Sekolah partai menjadi ruang untuk menanamkan ideologi dan platform partai kepada para kader melalui dialektika gagasan, pertukaran makna, training kepemimpinan dan manajemen organisasi. Output-nya yaitu tata kelola politik menjadi profesional, dipenuhi debat alot yang bermutu, jauh dari tradisi konfliktual, apalagi tarung fisik,” jelasnya.
Menurut dia, pejabat politik yang sarat prestasi adalah buah ranum yang kita harapkan dari signifikansi sekolah partai. Akal, tubuh, dan nurani politiknya terpancang kokoh dalam penegakan fakta integritas. Konsekuensinya, pejabat yang terjaring skandal korupsi, misalnya, wajib mengundurkan diri. Saat yang sama, pimpinan teras organisasi partai wajib memberikan sanksi yang tegas tanpa pandang bulu.
Selain itu, kata dia, sekolah partai juga berfungsi sebagai laboratorium para kader sehingga mampu memahami peta kebijakan agar terhindar dari petaka. Ketika aktivis partai tampil di hadapan publik, narasi yang terlontar mengandung bobot akademik, disertai sikap politik yang terpuji. Kalau masih bergentayangan politisi yang mulutnya berbisa, intriknya beracun, sepantasnya dikirim ke ‘klinik’ sekolah partai.
“Setiap partai pasti ingin meraih kemenangan elektoral. Sebab itu, materi yang melingkupi strategi dan taktik politik akan melekat-kuat, namun harus dilapisi dengan internalisasi moral-etik, taat hukum, dan komitmen antikorupsi. Daya kreativitas pengambil kebijakan dalam menjalankan roda pemerintahan pun teraksentuasi di sekolah partai,” terangnya.(*/jem/cd3/nz)
Dapatkan sekarang