KUPANG, NTTzoom.com - Sebelum bermain untuk Paris Saint Germain (PSG) Achraf Hakimi merupakan punggawa Real Madrid sejak masih remaja.

Ia kemudian memutuskan pindah ke PSG setelah kurang mendapat tempat di Real Madrid akibat adanya persaingan ketat di lini tengah. 

Ia kemudian menikah dengan Hiba Abok pada tahun 2020. Namun pernikahan mereka hanya berlangsung tiga tahun setelah ia sadar istrinya hanya mengejar uang. 

Setelah bercerai, Hakimi bahkan tidak mempercayai lagi satupun wanita di dunia kecuali ibunya. Semua harta kekayaan kini atas nama sang ibu. 

Berikut ini petikan wawancara Hakimi yang dikutip dari Sports Recap.

"Saya menikah dengan mantan istri saya, Hiba Abouk dari tahun 2020 sampai tahun 2023 tetapi saya menyadari bahwa dia mengejar uang saya baru 2 bulan pernikahan kami dan kemudian mentransfer semuanya ke Ibu saya dan dengan sabar menunggu dia untuk mengajukan perceraian. Aku tidak akan pernah bisa mempercayai seorang wanita kecuali ibuku lagi. Ibuku dan aku menari bersama setelah perceraianku. 

Saya mendaftarkan semua aset saya ke nama ibu saya saat saya mulai mencurigai istri saya, Hiba Abouk berusia sekitar satu tahun ke dalam pernikahan kami sebelum perceraian kami dan kami bertengkar kecil suatu pagi dan dia mengatakan kepada saya bahwa saya harus tahu bahwa dia dapat mengajukan permohonan perceraian kapan saja dan jika dia melakukannya, kami akan berbagi kekayaan saya secara setara.  

Setelah mendengar ini, saya menyadari bahwa saya hidup dengan penggali emas. Kemudian saya mulai berpikir tentang apa yang harus dilakukan dan tiba-tiba, ide mendaftarkan aset saya dengan kepercayaan kepada nama Ibu saya baru saja muncul di kepala saya. 

Jadi aku menemui ibuku dan menjelaskan semuanya kepadanya dan dia berkata kepadaku: "Nak, aku mengandungmu dalam rahimku selama 9 bulan dan aku tidak akan pernah membiarkan sesuatu terjadi padamu. Kami bekerja keras untuk membawa Anda ke tempat Anda hari ini dan tidak ada wanita yang akan datang entah dari mana dan menjatuhkan Anda.

Lalu kami langsung mentransfer semua yang saya miliki kepadanya sehingga bahkan pakaian saya, dan jersey yang saya gunakan untuk bermain sepak bola miliknya. 

Jadi ketika istri saya mengajukan perceraian dan meminta setengah dari kekayaan saya, saya tidak terganggu. Dia bahkan mengatakan kepada saya bahwa saya akan bangkrut setelah perceraian kami tetapi saya hanya tertawa dalam hati saya.

Dan seperti yang selalu kita katakan, Gagal Berencana Adalah Berencana Untuk Gagal, dia gagal merencanakan dan saya berhasil merencanakan.  

Dia terkejut menyadari bahwa aku tidak punya apa-apa dan ibukulah yang merawat kami. Ia menangis di pengadilan bukan karena kami bercerai, tetapi karena ia pergi dengan tangan kosong seperti ia datang. Wahai para pria, teman-teman akan mengkhianati Anda, istri akan mengkhianati Anda, tetapi kasih seorang ibu adalah yang tertinggi". (jun/nz*)