Kupang, Nttzoom - Pemerintah Flores Timur (Pemkab Flotim) menggelar festival Mini Meko di pasir putih Meko, Desa Pledo, Dusun Meko, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flotim, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Festival itu berlangsung selama dua hari yakni pada Sabtu 3 Agustus hingga 4 Agustus 2024. Festival tersebut mengusung tema ‘Dari Laut Kita Membangun Peradaban dan Menjaga Lingkungan’.
Hadir pada festival tersebut, diantaranya Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, Penjabat Bupati Flotim, Sulastri H. Rasyid, Pj. Ketua TP PKK Provinsi NTT Sofiana Milawati, Unsur Forkopimda Kabupaten Flores Timur, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Ayodhia G. L. Kalake, menyebut festival Mini Meko merupakan ajang untuk mempromosikan keindahan alam di Kabupaten Flotim.
Dia berharap agar Pemkab dan masyarakat Flotim terus memperkuat kerjasama untuk membangun destinasi wisata setempat.
“Saya juga berharap acara seperti ini perlu diadakan secara rutin. Tidak hanya di Dusun Meko tapi juga di destinasi wisata lain yang ada di Flores Timur,” ungkap Ayodhia Kalake.
Ayodhia menegaskan, penguatan infrastruktur dan fasilitas di Kabupaten Flotim harus terus dilakukan pembenahan agar dapat menunjang pariwisata. Menurutnya, hal ini menjadi kunci utama keberhasilan dari pariwisata.
“Penguatan infrastruktur dan fasilitas untuk menunjang pariwisata menjadi kunci keberhasilan dari pariwisat” beber Pj. Gubernur NTT.
Ayodhia juga menekankan agar dengan adanya promosi pariwisata Mini Meko ini dapat memancing wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten Flotim.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi Pj. Bupati Flotim dan jajarannya serta masyarakat terkhusus di Desa Pledo yang telah menginisiasi dan menyelenggarakan Festival Mini Meko di desa tersebut.
Ayodhia juga menyerahkan secara simbolis 15 kapal Dewi Bahari, serta melaunching wahana permainan air di Pulau Meko tersebut.
Senada dengan harapan Penjabat Gubernur NTT, Sulastri H. Rasyid selaku Penjabat Bupati Flores Timur, berharap festival itu dapat membuat pulau Meko semakin dikenal dan mendunia. Ia pun meminta warga setempat bisa terus menjaga keindahan Flores Timur.
“Kewajiban kita untuk melestarikan alam ini adalah dengan menjaga lingkungan laut terutama dari sampah plastik. Karena kita juga hidup dari laut” cetusnya.
Usai pembukaan, Festival Mini Meko dilanjutkan dengan berbagai acara mulai dari pementasan tarian daerah, teater, puisi, hiburan musik, dan ragam acara lainnya. Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat juga turut dilibatkan dalam festival tersebut.
Sebagai informasi, destinasi wisata pasir timbul di Dusun Meko, Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT meraih juara 2 dalam ajang bergengsi pariwisata Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020. (jem/dev/nz)
Dapatkan sekarang