ITB - SITH Kembangkan Potensi Kemiri di Daerah 3 T Wilayah Indonesia Timur
ITB melalui SITH mengembangjan potensi kemiri dalam program Pengabdian Masyarakat bersama Kemendesa PDTT 2024 di Daerah 3T Wilayah Indonesia Timur seperti di Desa Bonibais, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka Provinsi NTT. 
ITB - SITH Kembangkan Potensi Kemiri di Daerah 3 T Wilayah Indonesia Timur
ITB melalui SITH mengembangjan potensi kemiri dalam program Pengabdian Masyarakat bersama Kemendesa PDTT 2024 di Daerah 3T Wilayah Indonesia Timur seperti di Desa Bonibais, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka Provinsi NTT. 
ITB - SITH Kembangkan Potensi Kemiri di Daerah 3 T Wilayah Indonesia Timur
ITB melalui SITH mengembangjan potensi kemiri dalam program Pengabdian Masyarakat bersama Kemendesa PDTT 2024 di Daerah 3T Wilayah Indonesia Timur seperti di Desa Bonibais, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka Provinsi NTT. 
admin
28 Aug 2024 18:32 WITA

ITB - SITH Kembangkan Potensi Kemiri di Daerah 3 T Wilayah Indonesia Timur

BETUN, NTTzoom - Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) mengembangjan potensi kemiri dalam program Pengabdian Masyarakat bersama Kemendesa PDTT 2024 di Daerah 3T Wilayah Indonesia Timur seperti di Desa Bonibais, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka Provinsi NTT. 

Di Kabupaten Malaka atau Provinsi NTT pada umumnya memiliki potensi komoditas kemiri yang menjanjikan namun sejauh ini belum dikembangkan secara baik termasuk teknologi tepat guna (TTG) pasca panen kemiri. 

Kemiri (Aleurites Moluccana) menjadi salah satu diantara ribuan keajaiban yang tersimpan di Desa Bonibais yang terletak di Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka.

Kedatangan Tim ITB - SITH melalui program Pengabdian Masyarakat ke Kabupaten Malaka beberapa waktu lalu itu setelah Kepala Desa Bonibais Markus Bau melakukan observasi yang mendalam terkait potensi kemiri. 

Atas hasil observasi itu sehingga mendapatkan bantuan dari Kementerian Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia yang diajukan melalui aplikasi Desanesha. 

Kemudian desa itu mendapatkan bantuan para ahli terkait pengolahan pasca panen kemiri sehingga produksi kemiri di Desa Bonibais dapat optimal dengan kehadiran tim dari ITB-SITH. 

ITB-SITH kemudian mendelegasikan Dr. Lili Melani dan tim yang beranggotakan Dzulianur Mutsla, Ph.D., Dr. Indrawan Cahyo Adilaksono dan seorang mahasiswa Reso Aji Saputra Wicaksono untuk mencoba meningkatkan kualitas, proses pasca panen dan valorisasi kemiri di Desa Bonibais.  

"Berbekal informasi yang kami miliki berkaitan dengan kebutuhan Desa Bonibais, berangkatlah kami ke sana. Setelah melalui enam jam perjalanan dari Kota Kupang maka sampailah kami di Desa Bonibais, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka. Sesampainya kami di sana kami diberikan sambutan yang sangat hangat dari Bapak Markus Bau bersama dengan warga yang hadir di sana," ujar Ketua Tim ITB SITH Dr. Lili Melani. 

Kemudian pemaparan mengenai informasi umum kemiri dan kualitas kemiri yang baik dengan dasar pertanian oleh Dr. Indrawan Cahyo Adilaksono. 

Dzulianur Mutsla Ph.D kemudian memaparkan mengenai proses pasca panen kemiri untuk meningkatkan produktivitas dengan tetap mempertahankan kualitas kemiri, termasuk pemaparan valorisasi kemiri dan pembuatan produk turunan kemiri oleh Dr. Lili Melani. 

Dalam proses pemaparan yang dihadiri para perwakilan dusun terlihat antusiasme yang tinggi dan harapan bahwa pada masa mendatang realisasi produk kemiri dari Desa Bonibais dapat dilakukan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.  

"Melihat keinginan yang besar dari masyarakat kami berharap pada kunjungan selanjutnya kami dapat membantu masyarakat dalam produksi kemiri sehingga harapan bahwa kemiri dapat menjadi suatu komoditas yang mampu mendorong kesejahteraan masyarakat dapat terwujud," kata Lili Melani. (nz*)

 

Dapatkan sekarang

NTT Zoom, Ringan dan cepat
0 Disukai