Kupang, Nttzoom - Yayasan Nancy Agatha Florida (NAF) Foundation melaunching buku dengan judul “Rekernas Tenun Lipa Tala ’Riung” di Atrium Lippo Plaza Kupang Selasa, 6 Agustus 2024.
Peluncuran buku itu ditandai pengguntingan pita oleh Ketua Yayasan NAF, Nancy Agatha Florida, S.S., M.Pd didampingi pemerintah desa dari Riung, Kabupaten Ngada, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XVI Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni perwakilan BPK XVI NTT, Windo Thalibana, dan Isidorus Lilijawa, S. Fil., M. M selaku Ketua Yayasan INCREASE Kota Kupang sekaligus editor buku Reinkarnasi Tenun Lipa Tala Riung.
Buku hasil karya Nancy Agatha Florida, S.S., M.Pd itu menceritakan kembali makna filosofis dibalik Lipa’Tala Riung. Buku tersebut diterjemahkan dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Dalam sambutannya, penulis buku dengan judul “Reinkarnasi Tenun Lipa Tala‘Riung’ Nancy Agatha Florida, S.S., M.Pd menjelaskan, Lipa’ Tala berarti kain bintang dengan warna dasar hitam serta motif berlian kuning kecil di satu sisi dan di sisi lainnya ialah bunga dan garis yang juga berwarna kuning.
“Saya ingin kenalkan Lipa Tala Riung ini keseluruh penjuru dunia. Sehingg saya pakai dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Lipa Tala ini berasal dari Kecamatan Riung Barat, Kabupaten Ngada," ujarnya.
Menurutnya, Lipa Tala’Riung terus diupayakan NAF agar dapat memberikan kekayaan lokal bagi masyarakat Riung Barat dengan kerja melalui sebuah pengamatan sehingga kembali merawat sejarah serta dapat memelihara kultur tenunan dari masyarakat Riung Barat.
“Buku ini ada 5 bab, didalamnya membahas tentang sejarah, makna, filosofis dan pembuatan pewarnaan alami dari Lipa Tala itu sendiri. Prosesnya juga ada dan juga pengenalan alat-alat tradisionalnya juga ada,” sebutnya.
Buku Reinkarnasi Tenun Lipa Tala Riung ini, lanjut dia, didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dana Indonesiana, serta Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).
Sementara itu, perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XVI NTT Windo Thalibana mengapreasi Nancy Agatha Florida selaku penulis buku itu. Menurutnya, Nancy berhasil mengangkat budaya masyarakat Riung Barat dengan mempublikasikan dalam bentuk sebuah buku.
Ia berharap agar Lipa Tala asal Riung Barat, Kabupaten Ngada ini segera didaftarkan dalam Sistem Pendataan Kebudayaan Terpadu yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atau aplikasi Data Pokok Kebudayaan (Dapobud).
“Jika terdaftar, maka dari Kementerian bisa segera intervensi. Ini bisa dikembangkan lagi. Saya mengapresiasi NAF Foundation, yang sudah mampu mengangkat harkat dan martabat masyarakat Riung Barat dengan mempublikasikan buku. Ini akan dikenal semua orang, bahkan seluruh dunia,” ujarnya. (jem/dev/nz)
Dapatkan sekarang