*Gubernur NTT Kukuhkan TPAKD Kabupaten dan Kota
KUPANG, NTTZOOM-Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ingin agar setiap kabupaten/kota memiliki minimal 100 UMKM yang mandiri, kuat, kualitatif dan dapat dibanggakan.
Hal ini diungkapkan Viktor saat mengukuhkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) kabupaten dan kota se-Provinsi NTT, Jumat (27/8) di Desa Otan, Pulau Semau, Kabupaten Kupang.
Dalam pengukuhan tersebut, gubernur meminta agar bupati, wakil bupati, wali kota dan Sekda setiap daerah untuk terus mendorong pengembangan sektor UMKM.
"Saya harap dengan dikukuhkannya tim percepatan akses keuangan daerah di seluruh kabupaten dan kota, harus mulai menggerakkan UMKM untuk bertumbuh dalam akses menuju pada industri keuangan, sehingga inklusi keuangan kita dapat dilakukan dengan baik," ungkap Viktor.
Menurut dia, presiden telah menggarisbawahi untuk gubernur, bupati dan wali kota harus mampu mendorong agar UMKM khususnya pada sektor pertanian dapat disinergikan dengan lembaga-lembaga keuangan, sehingga produksinya bisa kontinu, punya kualitas yang baik agar mampu survive dalam kondisi pandemi ini, dan apa yang telah dilakukan itu adalah melanjutkan perintah presiden sebagai wujud kerja kolaboratif.
Gubernur pada kesempatan itu ingin di setiap kabupaten dan kota harus memiliki minimal 100 UMKM yang mandiri dan kuat serta kualitatif dan dapat dibanggakan.
Juga agar digitalisasi seluruh UMKM dan koperasi harus dijalankan dan memiliki satu kesatuan gerakan dengan pemerintah.
"Dengan cara membangun tim percepatan akses keuangan daerah inilah maka kitalah para investor. Bupati, wakil bupati, W
wali kota dan Sekda harus mulai memahami dan mengambil langkah-langkah tentang bagaimana birokrat interpreneur. Libatkan semua OPD agar jangan bekerja sendiri-sendiri. Serta saya ingin agar kita menggerakan anak-anak muda untuk mulai bangkit dan tertarik masuk pada sektor-sektor usaha," ujar mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu.
Dia sebutkan, produk-produk pertanian perlu dilanjutkan di dalam pengolahan industri yang sifatnya rumah tangga dan kelompok UMKM, sehingga terus berkembang menjadi keunggulan.
Banyak komoditi kopi yang baik di Kabupaten Ngada, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat, maka harus ada juga tersedia kedai-kedai kopi di tepi jalan mulai dari Ngada sampai ke Labuan Bajo dan disajikan dengan kualitas baik dan cita rasa yang khas.
Contoh lain, di Kota Kupang bila sudah musim semangka, sepanjang jalan banyak sekali orang yang jual buah semangka. Namun tidak ada orang yang mulai menjual khusus jus semangka ataupun produk lain yang dikembangkan dari semangka.
"Maka saya ingin hasil pertanian, perkebunan dan peternakan harus kita kelola menjadi industri untuk UMKM kita. Harus kita kembangkan untuk jadi industri," ujarnya.
Gubernur juga menginginkan agar Pemerintah dan masyarakat harus menjadi marketplace dari UMKM. "Para pupati dan wakil bupati, wali kota serta Sekda harus turun dan cek di hotel-hotel dan restoran, agar harus gunakan hasil UMKM kita. Misalnya kopi harus dari NTT jangan, datangnya dari produk luar. Kita harus menjadi market dari produk kita sendiri," tegas gubernur.
Dalam sambutannya juga, Gubernur VBL meminta pemerintah kabupaten/kota mulai melakukan pinjaman daerah. Dia berharap para bupati/wali kota harus melakukan pinjaman daerah. Misalnya di Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur, perkebunan dan pertanian sudah maju. Nanti dengan pinjaman daerah, bupati perlu fokuskan pinjaman daerahnya pada pembangunan jalan dan air. Itu tentunya akan sangat bermanfaat dan semakin mendorong ekonomi kabupaten sehingga masyarakat punya kepercayaan yang tinggi oleh pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.(*/cd3/nz)
Dapatkan sekarang