Video Viral Guru SMKN 6 Ende Digaji Rp 250.000, Diapresiasi Kadis Disdikbud Provinsi NTT 
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Dikbud) Provinsi NTT Ambrosius Koho.
admin
07 Aug 2024 10:39 WITA

Video Viral Guru SMKN 6 Ende Digaji Rp 250.000, Diapresiasi Kadis Disdikbud Provinsi NTT 

Kupang, Nttzoom - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Dikbud) Provinsi NTT Ambrosius Koho, tak tinggal diam terkait keluhan para guru honorer soal gaji yang tak layak.  

Pemerintah terus mengalokasikan anggaran untuk mendukung guru-guru honor berupa tambahan penghasilan Rp 400.000 setiap bulan.  

Menanggapi viralnya video sejumlah guru dari SMK Negeri 6 Ende, yang menyampaikan gaji per bulan sebesar Rp 250.000, Ambrosius pun mengapresiasi para guru honorer yang telah mengabdi meskipun gaji kecil.  

“Saya apresiasi dan terima kasih kepada para guru yang masih mau mengajar dengan gaji yang begitu kecil. Apalagi jarak antara sekolah dengan ibu kota Kabupaten Ende sekitar 60 kilometer,” ujar Kepala Disdikbud NTT, Ambrosius kepada wartawan di Kupang, Selasa 6 Agustus 2024.  

Ambros mengaku jika para guru honorer akan diberikan tambahan penghasilan per bulan Rp 400.000. Upah ini, sebut dia, diberikan kepada guru honorer, dibawah Upah Minimum Regional (UMR) Provinsi NTT.  

Saat ini, beber Ambros, pihaknya masih melakukan verifikasi dan validasi data untuk proses pembayaran tambahan penghasilan (TPG) guru honorer.  

“Ini sudah tahun ke enam. Tambahan penghasilan per bulan Rp 400.000 diberikan kepada guru honor yang upahnya di bawah UMR Provinsi NTT,” sebutnya.  

Selain itu, lanjut Ambros, pemerintah telah membuka ruang dan kesempatan bagi guru-guru honorer agar dapat mengikuti tes formasi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).  

Dia memerinci, sejak tahun 2021 pemerintah  membuka 8.000 lebih formasi guru PPPK, namun yang lulus hanya 3.000 lebih. Kemudian, pada tahun 2023 terdapat tambahan 1.443 guru ASN PPPK.  

Selanjutnya, pada tahun 2024 Penjabat Gubernur NTT sudah mengajukan tambahan formasi ke Pemerintah Pusat sebanyak 5.300 formasi ASN PPPK.  

“Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman honorer untuk mempersiapkan diri dengan baik. Belajar, agar nanti lulus menjadi guru ASN PPPK, sehingga penghasilannya lebih baik,” ungkapnya  

Ambrosius juga mengingatkan para kepala sekolah SMA dan SMK di NTT, yang mempekerjakan guru-guru honorer, supaya memberi perhatian, dengan mendukung serta membantu mereka agar mempersiapkan diri dengan baik sehingga bisa berhasil dalam seleksi ASN PPPK di tahun 2024 ini.  

Terkait guru yang mengunggah video di media sosial, Ambros mengingatkan agar jika ingin menggunakan media sosial gunakan hal-hal yang mengembangkan dan meningkatkan kompetensinya sebagai guru.  

“Begitu juga kalau ingin menyampaikan sesuatu di media sosial, sampaikan potensimu. Tidak usah menyampaikan tentang orang lain atau lembaga lain,” pungkas Ambros.  

Meski begitu, Ambrosi mengaku tidak marah dengan unggahan guru SMK Negeri 6 Ende. Karena kata dia itu adalah kondisi sesungguhnya yang dialami nasibnya sebagai guru honorer di sekolah tersebut.  

“Sekali lagi saya mengimbau kepada teman teman guru, agar jika menggunakan media sosial, dengan kembangkan potensi supaya mengajar lebih baik. Dengan cara itulah kita mengabdi kepada bangsa ini. Untuk menjadikan sekolah-sekolah kita menjadi sekolah yang berkualitas untuk nanti menyongsong NTT cerdas dan berbudaya,” timpalnya. 

Sebelumnya, sebuah video yang menggambarkan sejumlah guru dari SMK Negeri 6 Ende, Nusa Tenggara Timur, yang mengaku mendapat gaji Rp 250.000 per bulan menyebar di jejaring media sosial.  

Dalam video terlihat seorang guru mengenakan seragam putih biru menanyakan kepada rekannya soal upah yang mereka terima setiap bulan.  

Salah seorang guru bernama Yani mengaku mendapat gaji Rp 250.000 per bulan. Rekannya yang lain pun mengungkapkan hal serupa. (jem/dev/nz)

Dapatkan sekarang

NTT Zoom, Ringan dan cepat
0 Disukai