NTT Masuk Cuaca Ekstrem, Diprediksi Sampai April 2025
Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto dalam jumpa pers di Kantor Gubernur NTT, Kamis (30/1/2025).
admin
31 Jan 2025 10:38 WITA

NTT Masuk Cuaca Ekstrem, Diprediksi Sampai April 2025

KUPANG, NTTzoom.com - Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini sedang menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hingga April 2025. 

Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto dalam jumpa pers di Kantor Gubernur NTT, Kamis (30/1/2025) meminta semua pihak harus waspada cuaca ekstrem itu. 

"Saya minta semua pihak tetap waspada, karena intensitas hujan sedang-tinggi baru mulai dan diperkirakan berlangsung hingga Februari bahkan April. Seluruh tim dari Balai Jalan, BPBD, dan instansi terkait harus siap siaga," ujar Andriko.

Dia mengatakan, cuaca ekstrem diprediksi terjadi di hampir seluruh wilayah NTT, dengan puncak hujan pada Februari 2025. 

Karena itu, Pemprov NTT telah menyiapkan langkah mitigasi untuk menghadapi potensi banjir dan longsor. 

Kepada pemerintah kabupaten/kota, Susanto meminta harus menyiapkan alat berat untuk penanganan darurat seperti longsor di jalan umum.  

Dia mengatakan, warga di daerah rawan banjir dan longsor agar terus memantau informasi resmi dari BMKG dan BPBD serta segera melaporkan jika terjadi kondisi darurat di lapangan. 

Kepala BMKG Eltari Kupang Sti Nenotek menjelaskan saat ini NTT memasuki puncak musim hujan.  

Dia mengatakan, fenomena atmosfer seperti La Nina lemah, sirkulasi siklonik, gelombang Kelvin, dan Madden-Julian Oscillation (MJO) memperparah curah hujan di wilayah ini.

"Sejumlah fenomena atmosfer memperparah curah hujan di wilayah ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD NTT, Cornelis Wadu, memastikan hingga kini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan signifikan akibat cuaca ekstrem. Namun, BPBD tetap menyiapkan langkah antisipasi, termasuk stok bahan pangan bagi warga terdampak. 

"Kami selalu berkoordinasi dengan BMKG untuk menyebarkan informasi kepada kabupaten/kota agar mitigasi lebih optimal," katanya. 

Menurut Cornelis, daerah Timor dan Flores menjadi fokus utama karena rawan longsor. Jika bencana mencapai skala besar, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan turun tangan membantu penanganan di NTT.

"Kalau bencana besar nanti kami akan koordinasikan dengan BNPB untuk membantu," pungkasnya. (jr/tik/nz*)

 

 

 

Dapatkan sekarang

NTT Zoom, Ringan dan cepat
0 Disukai