ROTE, NTTZOOM-Tim dari Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (Undana) yang diketuai oleh Prof. Frans Umbu Datta, membagikan ilmu tentang bahaya dari parasit yang menyerang hewan maupun manusia pada peternak di Kabupaten Rote Ndao, NTT.

Penyakit dari hewan ke manusia atau sebaliknya itu dikenal dengan nama zoonosis. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dari tanggal 2-3 Juli 2022 yang dibuka langsung Sekretaris Daerah Rote Ndao, Drs.Jonas Selly. Jonas didampingi Kepala Dinas Peternakan, Hermanus Haning S. Pt dan ketua tim percepatan Pembangunan Rote Ndao, Drs.Leonard Haning MM.

Salah satu penyakit zoonosis yang diabaikan tapi membahayakan manusia adalah cacing pita yang kemudian menjadi larva dan tinggal dalam daging babi atau cysticercosis. Bila daging babi tidak dimasak dengan sempurna termakan manusia maka sebabkan kejang-kejang karena larva cacing bersarang pada otak manusia.

Berdasarkan informasi ini Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu SE, yang baru bergabung pada saat sosialisasi memberikan pengarahan langsung pada Kadis peternakan untuk segera aktifkan kembali fungsi rumah potong hewan di Rote agar daging yang dihasilkan bebas penyakit. Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah Rote Ndao sangat serius dalam peningkatan kualitas peternakan yang telah dikembangkan sebelumnya dan juga keamanan produk ternak. Bahkan dalam prakteknya pemerintah Rote Ndao mendirikan gudang pakan untuk menyimpan stok rumput seperti jerami.

"Bukti lain bahwa pemerintahan Rote memberi perhatian khusus bagi peternakan, yaitu dengan membudidayakan rumput odot dua tahun terakhir yang diinisiasi Bapak Leonard Haning," jelas Sekda Rote Ndao.

Pada pengabdian ini tidak hanya terbatas pada sosialisi tentang bahaya penyakit pada ternak dan manusia tapi juga tentang pelatihan pembuatan silase dan rumput amoniase untuk peningkatan bobot badan sapi. Para peserta dari peternak di Desa Sanggaoen dan Desa Holoama mengikuti acara ini dengan serius. Hal ini terbukti dengan insiatif mereka untuk mempraktekan langsung metode yang telah diajarkan dan antusias memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkualitas.

Dari kegiatan sosialisai dan pelatihan ini, para tim mendapatkan banyak hal yang dapat dilakukan ke depannya untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan peternak dan masyarakat sekitarnya. Sehingga, akademik sivitas Undana tidak hanya tinggal di "menara gading" tapi turun langsung ke masyarakat dan memberi dampak yang nyata bagi masyrakat sekitarnya.(*/jem/cd3/nz)